"Transaksi ini menandai sebuah langkah maju dalam penyelarasan strategis perseroan terhadap bisnis utama kami di bidang real estate,” kata Presiden Direktur LPKR, Marlo Budiman dalam keterangan resminya, Kamis (19/9/2024).
Marlo menjelaskan, transaksi strategis ini memungkinkan perseroan untuk mengurangi tingkat utang, serta memperkuat fokus pada bisnis real estate dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO sebagai penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.
Sekitar Rp3,9 triliun akan digunakan untuk membayar utang, termasuk obligasi dolar perseroan dan pinjaman lainnya. Sisanya akan digunakan untuk investasi lebih lanjut, penyelesaian proyek, modal kerja dan tujuan korporasi lainnya.
“Dari transaksi ini, utang bersih LPKR diproyeksikan akan turun menjadi Rp4,3 triliun,” ujar Marlo.
Sejak pendirian rumah sakit pertamanya di Lippo Village pada 1992, LPKR telah membangun SILO menjadi jaringan layanan kesehatan terkemuka dengan 41 rumah sakit dan lebih dari 70 klinik di seluruh Indonesia.