Untuk divisi makanan, Elliott merekomendasikan divestasi aset non-inti dan berkinerja buruk untuk memulihkan margin keuntungan.
PepsiCo telah menghadapi tantangan dalam beberapa kuartal terakhir, berjuang untuk mendapatkan kembali pelanggan minuman bersoda setelah kehilangan pangsa pasar dari pesaing. Bisnis makanannya, yang sebelumnya merupakan pendorong pertumbuhan juga ikut mengalami tekanan.
Dalam suratnya, Elliott menggambarkan PepsiCo sebagai pelopor barang konsumsi kemasan yang ternama, tetapi mencatat bahwa tantangan strategis dan keuangan baru-baru ini menyebabkan hasil operasional yang buruk, kinerja saham yang sangat buruk, dan valuasi yang didiskon secara signifikan.
Investasi sebesar USD4 miliar tersebut merupakan salah satu posisi ekuitas terbesar Elliott, menandakan kampanye yang berpotensi signifikan untuk memengaruhi arah strategis perusahaan.
(kunthi fahmar sandy)