IDXChannel – Saham perbankan Tanah Air ikut rebound pada sesi I, Rabu (15/3), seiring menguatnya saham bank-bank regional Amerika Serikat (AS) setelah ambruk pada Senin (13/3) lalu.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/3) pukul 10.52 WIB, saham bank big four PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) rebound 0,85 persen menjadi Rp4.750/saham.
Padahal, pada perdagangan Selasa (14/3), saham bank ini merosot 2,48 persen.
Selanjutnya, saham bank big four lainnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga berhasil rebound pada pagi ini, Rabu (15/3).
BEI mencatat, saham BMRI dan BBNI masing-masing naik 0,76 persen dan 0,57 persen. Sementara, saham BBCA juga naik 0,30 persen menjadi Rp8.350/saham.
Tak hanya bank-bank big cap, saham bank digital hingga bank mini juga ikut rebound pada perdagangan pagi ini.
Tercatat, saham bank digital PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) masing-masing rebound hingga 1,69 persen dan 1,08 persen.
Sebelumnya, saham BANK terkontraksi sebesar 4,07 persen pada penutupan Selasa (14/3). Selain itu, saham BABP juga turun 5,10 persen pada periode yang sama.
Menyusul bank-bank tersebut, saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) juga mencatatkan rebound pada sesi I, Rabu (15/3).
BEI mencatat, saham AGRO menguat 1,10 persen menjadi Rp366/saham, disusul saham NOBU yang tumbuh 0,83 persen menjadi Rp488/saham.
Menguatnya saham perbankan Tanah Air terjadi di tengah reboundnya saham bank regional di AS.
Adapun, sejumlah saham perbankan regional AS, termasuk saham PacWest Bancorp (PACW), First Republic Bank (FRC), Western Alliance Bancorporation (WAL) rebound setelah harga sahamnya jatuh pada Senin (13/3).
Bahkan, saham PACW naik hingga hingga 33,85 persen ke level USD13,05/saham pada penutupan Selasa (14/3) setelah anjlok hingga 21,05 persen pada Senin (13/3) terimbas krisis Silicon Valley Bank (SVB).
Keberhasilan saham-saham bank di atas dalam rebound turut menghentikan kepanikan pasar atas kesehatan sistem keuangan di AS hingga global.
Melansir Reuters, langkah-langkah darurat yang ditempuh oleh otoritas AS pada Minggu (12/3) lalu meningkatkan kepercayaan pada sistem perbankan.
Di samping itu, janji Presiden Joe Biden pada Senin (13/3) lalu untuk mengambil tindakan untuk memastikan keamanan bank regional juga meredakan kekhawatiran pasar akan sektor ini.
Sedangkan, adanya pertemuan kebijakan Federal Reserve atau The Fed pada minggu depan membuat investor tak lagi khawatir akan sektor ini.
Di sisi lain, krisis di sektor perbankan yang tampak terkendali juga meningkatkan sentimen positif bagi industri ini, terlebih bila The Fed mempertimbangkan untuk membatalkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat memperkuat katalis positif saham-saham perbankan.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.