Sebagian besar ancaman ini ditandai sebagai “pendekatan mencurigakan” atau “penampakan”. Insiden tersebut termasuk serangan rudal di dekatnya atau kapal yang berputar-putar oleh kapal yang dikendalikan Houthi. Sekitar sepertiga kapal dagang mengalami kerusakan fisik.
Pemberontak Houthi di Yaman sendiri mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah pada November 2023.
Menurut penjelasan Barron’s (28/1/2024), serangan Houthi di Laut Merah telah berdampak pada berbagai bagian perekonomian global: meningkatkan keuntungan bagi beberapa perusahaan, tetapi memberikan dampak buruk bagi perusahaan lain.
Perusahaan-perusahaan pelayaran minyak dan peti kemas mungkin akan mengalami peningkatan kinerja, sedangkan beberapa produsen barang yang bergantung pada impor dan ekspor mungkin akan terkena dampak buruknya.
Mengingat risiko serangan di Laut Merah, banyak kapal kini menghindari jalur air penting tersebut, dan volume perdagangan melalui Terusan Suez telah turun sebesar 42%, perkiraan badan perdagangan dan pembangunan PBB, UNCTAD.