Secara umum, stock split tidak mengubah total nilai kapitalisasi pasar perusahaan, tetapi membuat harga per saham turun secara proporsional.
Hal ini sering kali berdampak positif karena harga saham yang lebih rendah dapat menarik minat lebih banyak investor untuk membeli saham tersebut.
Bagi investor, adanya stock split ini dapat dianggap sebagai peluang untuk berinvestasi di saham PTRO dengan harga per unit yang lebih rendah, tanpa mengubah proporsi kepemilikan mereka.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan, stock split sendiri tidak secara langsung meningkatkan nilai fundamental perusahaan, dan kinerja saham setelah stock split tetap bergantung pada prospek bisnis dan fundamental PTRO ke depan.
Kabar lainnya, PTRO menandatangani kontrak senilai Rp4,03 triliun dengan PT Bara Prima Mandiri di Kalimantan Tengah untuk pengupasan lapisan penutup dan penggalian batu bara hingga 2032, dengan target produksi 135,46 juta BCM dan 7,35 juta ton batu bara. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.