IDXChannel – Saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menguat pada perdagangan Kamis (20/11/2025) pagi setelah pemegang saham pengendali melepas seluruh kepemilikannya kepada anak usaha Posco International dari Korea Selatan.
Saham produsen sawit tersebut sempat terbang hingga 7,96 persen sebelum akhirnya berada di level Rp7.375 atau naik 2,08 persen pada pukul 10.29 WIB. Dengan kenaikan ini, saham SGRO reli empat hari berturut-turut, termasuk lonjakan 19,92 persen pada Rabu (19/11).
Seiring dengan itu, performa saham SGRO sepanjang tahun melesat lebih dari 245 persen.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (20/11), Twinwood Family selaku pemegang saham pengendali melepas 65,721 persen saham SGRO kepada AGPA, entitas anak dari Posco International. Nilai transaksi tidak disebutkan.
Dalam pernyataannya, dikutip Dow Jones Newswires, konsultan hukum Baker McKenzie menyebut divestasi ini menjadi langkah penting dalam transformasi bisnis Grup Sampoerna. Aksi tersebut dinilai membuka ruang bagi konglomerasi Indonesia itu untuk menggarap peluang baru yang lebih selaras dengan kebutuhan bisnis dan tren pasar saat ini.
Profil SGRO
Mengutip website perusahaan, Sampoerna Agro adalah perusahaan perkebunan yang berdiri pada 1993 dan resmi melantai di bursa pada 2007.
Perusahaan ini mengelola bisnis kelapa sawit sebagai lini utama, didukung segmen benih unggul dan produk non-sawit seperti sagu dan karet. Pada 2024, minyak sawit dan inti sawit menyumbang sekitar 91 persen dari total pendapatan.
Luas perkebunan inti Sampoerna Agro terus berkembang hingga mencapai 81.733 hektare pada 2024, tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Ekspansi agresif di Kalimantan membuat kontribusi tandan buah segar (TBS) dari wilayah ini naik signifikan dalam satu dekade terakhir, menjadi 42 persen pada 2024.
Penyebaran lahan di dua pulau ini membantu meredam fluktuasi produksi berkat perbedaan pola panen.
Perseroan memiliki delapan pabrik kelapa sawit (PKS). Lima di Sumatera dan tiga di Kalimantan, dengan total kapasitas pengolahan mencapai 510 ton TBS per jam.
Di luar sawit, perusahaan menggarap industri sagu di Riau melalui merek Prima Starch dengan lahan tertanam 12.781 hektare. Perseroan juga mengembangkan hutan tanaman industri di Kalimantan Barat seluas 23.120 hektare, didominasi tanaman karet.
Segmen benih unggul menjadi salah satu kekuatan Sampoerna Agro. Melalui fasilitas riset di Sumatera Selatan dan entitas anak PT Binasawit Makmur, perusahaan memproduksi enam varietas benih kelapa sawit unggulan bermerek DxP Sriwijaya, yang dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia. Seluruh varietas telah memperoleh perlindungan dari Kementerian Pertanian. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.