"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham STAA tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Bursa mengharapkan para investor untuk memerhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa; mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.
Juga mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS; serta empertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sekadar informasi, saham STAA juga masuk dalam radar pantauan UMA BEI pada 2 Februari 2024. Saham emiten perkebunan kelapa sawit itu berakhir stagnan di level 790 pada perdagangan Rabu (22/5).
Dari data RTI Business, saham STAA naik 2,60 persen dalam sepekan, namun terpangkas 13,19 persen secara year to date (ytd).
(FAY)