IDXChannel - Sepanjang 2023 menjadi tahun yang suram bagi saham teknologi, namun tidak untuk PT Indointernet Tbk (EDGE) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Keduanya mencatatkan lonjakan tinggi sejak pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia.
Melesatnya harga saham keduan saham tersebut sempat melambungkan kekayaan Toto Sugiri di sepanjang tahun tersebut.
Pada data Real Time Net Worth yang dirilis Forbes, pada Kamis (23/11/2024) lalu, harta kekayaan Toto Sugiri bertambah USD720 juta atau setara dengan Rp11,20 triliun (asumsi kurs Rp15.549 per USD) dibandingkan akhir 2022.
Dengan demikian, total kekanyaannya meningkat menjadi USD2,6 miliar (Rp40,43 triliun), menjadikannya orang terkaya ke-14 di Indonesia.
Namun, pada data terbaru awal 2024, kekayaan Toto Sugiri tercatat turun sebesar USD2 juta, atau setara dengan Rp31,09 miliar. Kondisi ini menyebabkan kekayaan Toto berkurang menkadi USD2,2 miliar, atau Rp34,2 triliun.
Mengawali awal tahun, saham DCII bertahan di level 43.000. Angka ini terhitung tidak likuid usai sempat berpesta hingga tengah 2021 lalu ketika kabar masuknya taipan pemilik Grup Salim Anthoni Salim ke perusahaan kala itu.
Per 31 November 2023, Otto Toto Sugiri menguasai 29,90 persen saham DCII, Marina Budiman 22,51 persen, Han Arming Hanafia 14,11 persen, dan Anthoni Salim 11,12 persen.
Sisanya sebanyak 22,36 persen dipegang oleh masyarakat.
Sedangkan saham Edge membuka 2024 dengan kenaikan 0,98 persen ke level 5.100, namun saat ini tengah mengalami koreksi sebesar 1,19 persen, atau sebanyak 90 poin.
Namun, sepanjang November 2023 lalu, saham ini sempat melejit, bahkan sempat menyentuh level tertingginya atau all time high (ATH) sejak melantai di bursa, yakni di angka 9.050 pada 24 November.
Sementara pada data per 30 November 2023 lalu, Toto Sugiri tercatat memegang saham sebesar 16,56 persen. Pemegang saham tertinggi dipegang oleh Digital Edge (Hong Kong) Ltd sebagai pengendali sebesar 59,10 persen.
Pada urutan berikutnya terdapat nama Han Arming Hanafia dan Bing Moniaga yang masing-masing memiliki 7,45 persen dan 6,44 persen. Sedangkan sisanya 10,45 persen dipegang oleh publik. (TYO)