"Namun TUGU merupakan saham dengan fundamental baik dan undervalued. Bisa kita lihat PBV kurang dari 0,5x maka ini diharapkan menjadi buffer karena memang valuasi juga sudah murah. Kemudian momentum ex-date biasanya juga akan membawa tekanan yang cenderung temporer, jadi tidak perlu dirisaukan," tutur Nur.
Pada Senin, 29 April 2024, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) merestui TUGU untuk membagikan 40 persen dari laba bersihnya menjadi dividen atau setara dengan Rp528,96 miliar.
Pada 20 Desember 2023, TUGU telah membagikan dividen interim senilai Rp90,71 miliar. Artinya, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan oleh perseroan adalah senilai Rp438,25 miliar atau setara dengan Rp123,26 per saham.
Kiwoom Sekuritas dalam catatan terbarunya melihat bahwa pembagian dividen TUGU dengan yield yang tinggi lebih dari 10 persen termasuk atraktif dan disebut menjadi katalis positif untuk pergerakan harga sahamnya setidaknya hingga cum-date.
Konsekuensi dari ex-date memang adanya peluang koreksi. Namun koreksi yang terjadi cenderung koreksi yang sehat. Meski ada potensi koreksi, Kiwoom Sekuritas masih mempertahankan outlook positif untuk TUGU terutama setelah merilis kinerja kuartal I-2024.