sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Undervalued di Sektor Energi: Apakah Worth Investing?

Market news editor Yulistyo Pratomo
29/08/2023 21:03 WIB
Sepanjang 2022, saham-saham dari sektor energi menjadi yang paling diburu oleh sejumlah investor, termasuk ritel. Bagaimana dengan tahun ini?
Saham Undervalued di Sektor Energi: Apakah Worth Investing? (Foto: MNC Media)
Saham Undervalued di Sektor Energi: Apakah Worth Investing? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sepanjang 2022, saham-saham dari sektor energi menjadi yang paling diburu oleh sejumlah investor, termasuk ritel. Tahun lalu, sejumlah emiten ini mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.

Lalu, bagaimanakah dengan tahun ini?

Sejumlah saham sektor pertambangan di Liquid 45 atau LQ45 ternyata masih ada yang berharga murah atau undervalued. Nah, sebelum menanamkan investasi ke saham tersebut, IDX Channel mencoba membedah masing-masing emiten tersebut.

1. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Saham ADRO berada di posisi puncak sebagai saham yang undervalued di antara jajaran emiten energi di LQ45. Pada penutupan hari ini, Selasa (29/08/2023), ADRO kini berada di harga 2.680 dengan market cap atau kapitalisasi pasar Rp85,722 triliun.

Kenapa menjadi yang paling murah? Sebab secara rasio harga-pendapatan atau P/E, saham ini berada di angka 3,27 kali. Sedangkan rasio secara nilai buku atau Price to Book Value (PBV), ADRO berada di 0,89 kali.

Secara kinerja, ADRO bergerak ditutup stagnan di level yang sama dengan penurupan satu hari sebelumnya. Namun, apabila ditarik ke belakan secara year-to-date (YtD), Adaro mengalami penurunan sebanyak 910 poin, atau 25,35 persen.

2. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Meski saat ini berada di harga 29.050, namun ITMG masih terbilang undervalued, setingkat di bawah ADRO. Bila dihitung secara market cap, ITMG berada di angka Rp32.824 triliun.

ITMG terbilang murah karena secara Rasio P/E sendiri berada di 3,56 kali. Sedangkan secara PBV senilai 1,22 kali. 

Jika menilik kinerja pada hari ini, ITMG sendiri mengalami penurunan sebanyak 175 poin, atau 0,60 persen. Apabila ditarik ke belakang, saham ini sudah terkoreksi sebesar 10,550 poin, atau 26,64 persen.

3. Indika Energy Tbk (INDY)

Nilai saham INDY juga masih terhitung undervalued ketiga setelah ADRO dan ITMG. Saat penutupan perdagangan hari ini, INDY berhenti di level 2.030 setelah mengalami penurunan sebanyak 20 poin, atau 0,98 persen.

Jika dibandingkan dengan kinerja keuangan, maka nilai saham tersebut masih terbilang murah, di mana secara Rasio P/E sendiri berada di angka 3,93. Sedangkan bila dibandingkan dengan nilai buku atau PBV, INDY berada di level 0,58 kali.

Seperti disebutkan di atas, INDY mengalami koreksi pada hari ini. Hal itu menambah suramnya saham tersebut sejak awal 2023, di mana INDY telah mengalami koreksi sebanyak 690 poin, atau 25,37 persen.

Meski terbilang murah, namun saham-saham tersebut memiliki kinerja yang cukup baik apabila dibandingkan emiten energi lainnya, ditambah faktor fundamental perusahaan yang kuat.

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

(TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement