IDXChannel - Sepanjang 2022, saham-saham dari sektor energi menjadi yang paling diburu oleh sejumlah investor, termasuk ritel. Tahun lalu, sejumlah emiten ini mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.
Lalu, bagaimanakah dengan tahun ini?
Sejumlah saham sektor pertambangan di Liquid 45 atau LQ45 ternyata masih ada yang berharga murah atau undervalued. Nah, sebelum menanamkan investasi ke saham tersebut, IDX Channel mencoba membedah masing-masing emiten tersebut.
1. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Saham ADRO berada di posisi puncak sebagai saham yang undervalued di antara jajaran emiten energi di LQ45. Pada penutupan hari ini, Selasa (29/08/2023), ADRO kini berada di harga 2.680 dengan market cap atau kapitalisasi pasar Rp85,722 triliun.
Kenapa menjadi yang paling murah? Sebab secara rasio harga-pendapatan atau P/E, saham ini berada di angka 3,27 kali. Sedangkan rasio secara nilai buku atau Price to Book Value (PBV), ADRO berada di 0,89 kali.
Secara kinerja, ADRO bergerak ditutup stagnan di level yang sama dengan penurupan satu hari sebelumnya. Namun, apabila ditarik ke belakan secara year-to-date (YtD), Adaro mengalami penurunan sebanyak 910 poin, atau 25,35 persen.
2. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Meski saat ini berada di harga 29.050, namun ITMG masih terbilang undervalued, setingkat di bawah ADRO. Bila dihitung secara market cap, ITMG berada di angka Rp32.824 triliun.
ITMG terbilang murah karena secara Rasio P/E sendiri berada di 3,56 kali. Sedangkan secara PBV senilai 1,22 kali.
Jika menilik kinerja pada hari ini, ITMG sendiri mengalami penurunan sebanyak 175 poin, atau 0,60 persen. Apabila ditarik ke belakang, saham ini sudah terkoreksi sebesar 10,550 poin, atau 26,64 persen.