Secara fundamental, kinerja MINE terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya produktivitas kerja. Pada 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, naik 40,8 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp968,05 miliar.
Meningkatnya pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47 persen, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada akhir Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada akhir periode yang sama 2024.
“Berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (EV/kendaraan listrik) dunia yang membutuhkan dukungan nikel memberi nilai tambah bagi perseroan untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang,” kata Ivo.
Dalam prospes IPO, MINE menawarkan kepada para investor sebanyak 612.665.300 saham yang setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan. Gelaran ini membawa MINE mengantongi pendanaan sebesar Rp132,3 miliar.
(Fiki Ariyanti)