IDXChannel - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertambangan nikel menjadi salah satu primadona bagi para investor di pasar modal Indonesia, terutama karena lonjakan permintaan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik (EV) dan kebijakan hilirisasi sumber daya mineral.
Namun investasi di saham tambang nikel juga memiliki tantangan tersendiri, mulai dari fluktuasi harga komoditas, tekanan regulasi, hingga aspek lingkungan hidup.
Mengapa Saham Tambang Nikel Menarik?
1. Permintaan baterai listrik (EV)
Karena nikel merupakan bahan baku penting dalam pembuatan baterai lithium-ion (terutama untuk katoda), permintaan global terhadap nikel kualitas industri (termasuk nikel sulfida dan proses hilirisasi) semakin meningkat.
2. Kebijakan hilirisasi dan regulasi pemerintah
Pemerintah Indonesia mendorong pemrosesan di dalam negeri (smelter, HPAL, pemurnian) dan menerapkan larangan ekspor bijih mentah (ore). Kebijakan ini membuka peluang margin lebih tinggi bagi perusahaan yang menguasai rantai hilir.
3. Potensi pertumbuhan harga komoditas
Harga nikel global cenderung volatile, namun dengan permintaan listrik dan energi terbarukan yang terus tumbuh, ada potensi kenaikan di masa depan.
4. Diversifikasi portofolio
Saham tambang nikel bisa menjadi instrumen diversifikasi dalam portofolio yang sebelumnya banyak tergantung pada sektor keuangan atau konsumer.