6. KKGI – PT Resource Alam Indonesia Tbk
Awalnya bergerak di pertambangan batu bara, KKGI mulai merambah ke tambang nikel dalam beberapa tahun terakhir. Ekspansi ini bertujuan untuk diversifikasi pendapatan serta menangkap peluang di sektor energi baru dan terbarukan. Investor melihat KKGI sebagai perusahaan dengan strategi jangka panjang, meskipun transformasinya masih dalam tahap awal.
7. NCKL – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel)
NCKL merupakan perusahaan nikel terintegrasi dari grup Harita yang fokus pada hilirisasi dan pemrosesan bijih nikel. Perusahaan ini memiliki smelter berteknologi HPAL (High Pressure Acid Leaching) yang sangat cocok untuk memproduksi bahan baku baterai EV. IPO NCKL pada 2023 disambut positif karena posisinya sebagai pure-play nikel dengan potensi pertumbuhan tinggi.
8. MINE – PT Sinar Terang Mandiri Tbk
MINE adalah salah satu emiten nikel yang baru melantai di BEI pada 2025. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambangan nikel dan logistik tambang di wilayah Sulawesi. Sebagai pemain baru, MINE memiliki prospek jangka panjang namun juga menghadapi tantangan dari sisi operasional dan efisiensi. Investor perlu mencermati laporan keuangan dan strategi ekspansinya.
Investasi pada saham tambang nikel di BEI memberikan peluang besar seiring meningkatnya permintaan global terhadap nikel, terutama untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik dan transisi energi bersih.
Namun, setiap emiten memiliki profil risiko dan keunggulan masing-masing. Penting bagi investor untuk tidak hanya melihat tren, tetapi juga menganalisis fundamental perusahaan, prospek hilirisasi, serta ketahanan terhadap volatilitas harga nikel global.
(Shifa Nurhaliza Puri)