Dari sisi neraca keuangan, total aset mencapai Rp 7,95 triliun, sedikit menurun 0,6% dibandingkan 31 Maret 2022 yang dilaporkan sebesar Rp 7,90 triliun. Total liabilitas mencapai Rp 4,13 triliun, menurun 4,4% dibandingkan 31 Maret 2022 yang dilaporkan sebesar Rp 4,32 triliun, yang mayoritas penurunannya dipengaruhi oleh pelunasan utang yang dilakukan oleh Perusahaan menggunakan sebagian kas internal pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Rasio Keuangan Margin Kotor dilaporkan sebesar 46,2% pada 31 Maret 2023, sedikit meningkat dibandingkan 31 Maret 2022 sebesar 43,4% yang salah satunya disebabkan oleh adanya penyesuaian product mix dengan pasca-pandemi.
Rasio Lancar per 31 Maret 2023 dilaporkan di 1,19x. Rasio Liabilitas terhadap ekuitas per 31 Maret 2023 adalah 1,10x, menurun dari 1,19x per 31 Maret 2022, dan masih dalam rentang yang ditargetkan manajemen, yaitu dibawah 1,5x. Rasio Liabilitas terhadap Aset stabil di 0,52x, sedikit menurun oleh karena pelunasan utang yang dilakukan Perusahaan di tahun sebelumnya.
Adapun Perusahaan telah berhasil melaksanakan pelunasan Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo pada Maret 2022. Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PT Aneka Gas Industri Tbk Tahap V Tahun pada April 2022 dengan nilai total emisi sebesar Rp 392,86 miliar setelah dipotong biaya emisi, di mana sebagian besar dana yang diperoleh digunakan untuk refinancing, dan oleh karenanya Perusahaan telah melakukan pelunasan Obligasi dan Sukuk yang jatuh tempo pada Juni 2022 dan Desember 2022.
Tingkatkan Produktivitas
Ke depannya, Rachmat mengatakan, perusahaan akan terus fokus dalam meningkatkan produktivitas melalui peningkatan utilisasi aset dan dalam meningkatkan profitabilitas melalui berbagai strategi bisnis maupun keuangan.
AGII sebagai perusahaan gas industri dengan jaringan nasional terluas menyadari permintaan yang datang dari berbagai sektor di seluruh Indonesia, khususnya permintaan tinggi dari sektor non-medis yang datang sejalan dengan perjalanan era kebangkitan industrialisasi nasional.
Dengan memanfaatkan jaringan pabrik dan stasiun pengisian yang tersebar di seluruh Indonesia, perusahaan berkomitmen melayani setiap kebutuhan dan berusaha mengoptimalkan efisiensi proses distribusi.
(FRI)