IDXChannel - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex).
Perseroan belum lama ini telah mengantongi pinjaman sindikasi sebesar Rp4,6 triliun dari sejumlah mitra perbankan, di antaranya Bank Danamon, Bank OCBC NISP, Bank BRI, dan Bank CIMB Niaga sebagai Facility Agent dan Security Agent.
Pinjaman tersebut ditargetkan untuk mendanai keterlibatan perseroan dalam proyek hilirisasi industri nasional pada tahun depan.
“Untuk mencapai sasaran pertumbuhan tersebut, pinjaman sindikasi yang kami dapat akan digunakan mendukung dana capex tahun 2024,” kata Direktur Utama AGII Rachmat Harsono dalam keterangan resminya, dikutip Senin (18/12/2023).
Perseroan sebelumnya telah menganggarkan capex sebesar Rp1,1 triliun untuk 2024.
Rachmat mengatakan, besaran capex AGII di tahun selanjutnya dipengaruhi oleh anggaran untuk membangun dua pabrik besar yang kini tengah berjalan, yakni pembangunan pabrik ke-56 di Batang, Jawa Tengah, dan pabrik ke-57 yang akan secara dedicated melayani PT Infineon Technology di Batam, Kepulauan Riau.
Secara operasional, lanjut Rachmat, perseroan menganalisa proyek tahun berikutnya akan berangkat dari potensi pertumbuhan yang baik dari sektor infrastruktur dan manufaktur lainnya, utamanya karena perseroan memiliki kesempatan untuk berperan secara strategis dalam proses pengolahan bahan mentah milik pelanggan.
“Dibandingkan dengan realisasi belanja modal hingga 30 September 2023, angka capex mencapai Rp257,8 miliar dengan alokasi terbesar untuk ekspansi bisnis dan penambahan sarana distribusi,” tutur Rachmat.
Adapun total penjualan perseroan selama sembilan bulan pertama mengalami pertumbuhan sebesar 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi nonfinansial, perseroan telah menerapkan beberapa strategi nilai keberlanjutan, seperti utilisasi panel surya pada pabrik dan penyelenggaraan CSR Terus Sehat Meraih Mimpi yang dilatarbelakangi kesadaran untuk menyediakan akses kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
“Melalui track record tersebut, tahun ini perseroan tervalidasi EcoVadis dengan Bronze Medal, serta kembali dinilai oleh Sustainalytics ESG Risk Rating dengan hasil Medium Risk,” ucap Rachmat.
(RNA)