Lebih lanjut, permintaan Dolar AS saat pembagian dividen dan kupon kepada non residen, serta pembayaran pokok utang juga berpotensi mendorong penurunan cadangan devisa.
Posisi cadangan devisa itu juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI memandang cadangan devisa ke depan akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Hal ini juga seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.140 - Rp16.230.
(SAN)