Seiring dengan kondisi tersebut, pasar meyakini bahwa The Fed tidak perlu terlalu reaktif dan agresif dalam memangkas sukubunga acuan. CME FedWatch Tools mencatat penurunan signifikan peluang pemangkasan 50 bps di September 2024 ke 49 persen dari kisaran 90 persen di awal pekan lalu.
Dari data ekonomi, realisasi pertumbuhan penjualan ritel Indonesia naik ke 2,7 persen di Juni 2024 dari 2,1 persen di Mei 2024. Kondisi mengindikasikan konsumsi domestik yang tetap solid sepanjang semester pertama tahun 2024.
“Pada pekan depan, pasar juga mengantisipasi data Neraca perdagangan Indonesia (NPI) Juli 2024. Kinerja ekspor diyakini menjaga momentum positif di Juli 2024,” kata Valdy.
Untuk perdagangan hari ini, Valdy merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dicermati yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
(Kunthi Fahmar Sandy)