Menurut Adam, dengan konsolidasi ini maka operator akan semakin sehat, mereka jadi lebih fokus memperbaiki kualitas jaringan. "Bukan menggunakan strategi utama yaitu perang harga tapi kualitasnya, kami melihat itu adalah tren yang medium to long term positif dan kami bagian dari itu," ungkap Adam.
Perseroan pun menilai konsolidasi itu akan menghasilkan revenue yang normal, tetapi jumlah pemainnya lebih efisien dari yang dulu 10 sekarang menjadi 4. "Dan kami melayani 4 konsumen ini dan tentunya kami mendapat benefit," katanya.
Dengan merger tersebut, dia menilai tarif jasa telekomunikasi di Indonesia bisa tidak terlalu mahal. "Jadi yang kami lihat kalau industri ini konsolidasi jadi positif bagi konsumen juga karena kami melihat jaringan yang bisa diinvestasikan lebih banyak dan berdampak pada kami walaupun memerlukan waktu untuk transisi," ujarnya.
(FRI)