IDXChannel - Produsen air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kinerja positif per September 2023. Perseroan berhasil mengantongi laba sebesar Rp204,82 miliar, naik 35,69 persen dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp150,94 miliar.
“Pertumbuhan laba bersih dua digit yang berkelanjutan dapat kami raih, terutama karena didorong oleh strategi perseroan untuk memperluas kehadiran di seluruh Indonesia sambil menjaga komitmennya untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, serta memanfaatkan jaringan distribusi in-house yang luas,” kata CEO CLEO Melisa Patricia dalam keterangan resminya, dikutip Senin (30/10/2023).
Selain itu, lanjut Melisa, pelaksanaan proses produksi dan distribusi yang dilakukan secara terintegrasi telah memungkinkan CLEO untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan manajemen biaya, serta melakukan upaya pemasaran yang efektif.
Pertumbuhan laba perseroan sejalan dengan meningkatnya angka penjualan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan CLEO naik 13,64 persen menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp1,01 triliun.
Dua produk utama perseroan mencatatkan kenaikan penjualan, dengan produk air minum botol sebesar Rp635,08 miliar dari sebelumnya Rp496,11 miliar. Kemudian, penjualan air minum bukan botol tercatat sebesar Rp510,61 miliar dari sebelumnya Rp501,11 miliar. Adapun, penjualan lainnya tercatat sebesar Rp7,26 miliar.
“Ini seiring dengan adaptasi yang dilakukan perseroan terhadap situasi pasca pandemi,” ujar Melisa.
Selain itu, pertumbuhan kinerja CLEO juga ditopang oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca pandemi, ditambah dengan penetrasi pasar baru yang dilakukan.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp665,07 miliar dari sebelumnya sebesar Rp621,04 miliar.
Kemudian, beban penjualan CLEO juga naik menjadi Rp146,82 miliar, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp63,25 miliar, serta beban keuangan CLEO naik menjadi Rp11,28 miliar.
Total nilai aset CLEO per September 2023 naik 10,88 persen dari posisi Desember 2022 yang sebesar Rp1,69 triliun, menjadi Rp1,87 triliun per September 2023. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp506,76 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,37 triliun.
(RNA)