IDXChannel - PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 69,1 persen pada semester I-2025 atau menjadi Rp2,1 miliar.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba Rp6,8 miliar. Alhasil, laba bersih per saham turun menjadi Rp 1,21 per saham.
Direktur Keuangan Chemstar, Tony Widjaja menjelaskan, penurunan laba bersih terutama berasal dari divisi tekstil. Dua tahun terakhir, industri tekstil mengalami tekanan berat, ditandai dengan tutupnya sekitar 30 pabrikan.
Kondisi inilah yang menggerus operasional, profitabilitas divisi tekstil dan menarik turun laba konsolidasi perseroan.
"Penurunan laba bersih berasal dari divisi tekstil yang mengalami tekanan berat dalam dua tahun terakhir," kata Tony dalam hasil Public Expose Insidentil di keterbukaan informasi BEI, Rabu (20/8/2025).
Meski demikian, pendapatan perseroan masih tumbuh positif 13,5 persen menjadi Rp107 miliar pada paruh pertama 2025. Kontribusi terbesar disumbang oleh divisi energi dengan nilai Rp57 miliar atau 95 persen dari target Rp60 miliar.
"Ke depannya, strategi kami adalah menjaga momentum pertumbuhan di divisi energi dan agro, sambil melakukan efisiensi, inovasi, dan penyesuaian model bisnis di divisi tekstil agar bisa lebih adaptif terhadap tantangan ekosistem industri," tutur dia.
Perseroan sebelumnya, menargetkan segmen tekstil akan menyumbang Rp127 miliar, energi Rp60 miliar, dan agro Rp20 miliar dari pendapatan 2025.
Namun, realisasi hingga saat ini justru menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari divisi energi, bukan dari tekstil.
Adapun total aset CHEM tercatat Rp174,6 miliar atau naik 3 persen dibandingkan akhir 2024, sementara liabilitas Rp57,1 miliar dan ekuitas Rp117,4 miliar.
(DESI ANGRIANI)