Meski demikian, pendapatan perseroan masih tumbuh positif 13,5 persen menjadi Rp107 miliar pada paruh pertama 2025. Kontribusi terbesar disumbang oleh divisi energi dengan nilai Rp57 miliar atau 95 persen dari target Rp60 miliar.
"Ke depannya, strategi kami adalah menjaga momentum pertumbuhan di divisi energi dan agro, sambil melakukan efisiensi, inovasi, dan penyesuaian model bisnis di divisi tekstil agar bisa lebih adaptif terhadap tantangan ekosistem industri," tutur dia.
Perseroan sebelumnya, menargetkan segmen tekstil akan menyumbang Rp127 miliar, energi Rp60 miliar, dan agro Rp20 miliar dari pendapatan 2025.
Namun, realisasi hingga saat ini justru menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari divisi energi, bukan dari tekstil.
Adapun total aset CHEM tercatat Rp174,6 miliar atau naik 3 persen dibandingkan akhir 2024, sementara liabilitas Rp57,1 miliar dan ekuitas Rp117,4 miliar.
(DESI ANGRIANI)