Kurnia Nadya
IDXChannel—Seperti apa sejarah saham AGRO? Bulan lalu Bursa Efek Indonesia memasukkan tiga saham baru di jajaran BUMN20, AGRO adalah salah satunya. Berikut ulasan tentang sejarahnya.
AGRO adalah kode saham dari emiten PT Bank Raya Indonesia Tbk. Pada awalnya, nama perusahaannya adalah Bank Agroniaga Tbk. Perseroan diakuisisi oleh Bank BRI pada 2011 dan setahun kemudian perseroan berganti nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
Persentase kepemilikan saham BRI di Bank Raya Indonesia adalah 85,72%. Sedangkan publik memiliki saham hingga 14,28%.
Sejarah saham AGRO, Bermula dari Dana Pensiun
Sebelum menjadi Bank Raya Indonesia, perseroan menggunakan nama Bank Agro. Didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan pada September 1989, perseroan mengantongi izin untuk beroperasi secara komersial pada Februari 1980.
Pada masanya, Bank Agro berperan penting pada kelangsungan industri perkebunan. Hingga saat ini pun, perseroan masih menyaluran kredit untuk plasma perkebunan.
Layaknya perbankan, kegiatan usaha perseroan melingkupi kegiatan umum di bidang perbankan. Tercatat, perseroan memiliki tujuh produk tabungan, 11 produk pinjaman, dan fasilitas layanan keuangan lainnya.
Bank Agro menjadi perusahaan publik pada 2003 dan namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga Tbk, perseroan mencatatkan saham di Bursa Efek Surabaya. Pada 8 Agustus 2003, perseroan menawarkan saham perdananya sejumlah 1.514.043 lembar.
Pada bulan lalu, Bursa Efek Indonesia memasukkan AGRO ke dalam jajaran BUMN20 dan daftar BUMN20 terbaru aktif hingga Februari tahun mendatang. Perkembangan saham AGRO pada 2 September 2022, dibuka Rp700 dan ditutup pada level yang sama, dengan penawaran tertinggi Rp715 dan terendah Rp695.
Itulah sejarah saham AGRO, yang bermula dari bank yang dikhususkan untuk industri perkebunan, akhirnya menjadi bank umum dan masuk dalam daftar BUMN20. (NKK)
