IDXChannel - Sejarah saham MSKY atau kode saham milik perusahaan PT MNC Sky Vision Tbk memang sangat menarik di bahas. Pasalnya, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) dan anak perusahaannya membukukan laba bersih sebesar Rp 301,54 miliar pada kuartal pertama tahun 2022.
Profil dan Sejarah Saham MSKY
MSKY adalah anggota grup bisnis MNC Corporation dan induk perusahaan MNC Sky Vision Tbk adalah Global Mediacom Tbk (BMTR). Pemegang saham yang memiliki minimal 5% saham MNC Sky Vision Tbk pada 28 Februari 2022 adalah MNC Vision Networks Tbk (IPTV) yang memiliki 91,9%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, bidang kegiatan MSKY adalah penyediaan layanan penyiaran on-demand, termasuk penyediaan layanan penyiaran on-demand dengan mengirimkan atau mendistribusikan materi program khusus untuk pelanggan radio, televisi, multimedia atau media.
MSKY saat ini menawarkan layanan penyiaran berdasarkan permintaan. Unggulan MNC Sky Vision Tbk adalah layanan TV berbayar yang ditawarkan melalui merek Indovision dan Top TV, yang telah berganti nama menjadi MNC Vision sejak Desember 2017.
PT MNC Sky Vision Tbk awalnya didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988 sebagai PT Malicak Nusa Semesta dan berubah nama menjadi PT Matahari Lintas Cakrawala pada tanggal 29 Juli 1989. Namun, perusahaan mendapat izin untuk mengoperasikan TV berbayar dengan merek Indovision hanya di akhir 1993.
Pada Oktober 2001, Salim Group mengakuisisi induk perusahaan PT Datakom Asia dari PT Malicak sebagai joint venture dengan Bhakti Investama (51%), dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo (HT). Inilah awal mula kepemilikan HT di TV berbayar selama ini. Belakangan, kepemilikan Salim di PT Datakom menghilang, meninggalkan HT sebagai pengendali utama televisi berbayar terbesar di Indonesia.
PT Datakom terus memiliki 96% saham PT Malicak (Indovision) pada tahun 2006, hingga pada tahun 2006-2008 sahamnya dijual kepada Global Mediacom, Bhakti Investama dan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa PT Malicak hanya mengganti induk perusahaannya, bukan pemiliknya. Pada 3 Juni 2006, setelah proses akuisisi, nama PT Malicak diubah menjadi PT MNC Sky Vision.
PT MNC Sky Vision kemudian resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2012, melepas 20% sahamnya dengan harga Rp 1.520 per saham. Saat itu investor asing juga masuk yaitu dari Saban Capital dan Creador Capital masing-masing sekitar 17% dan juga 13%. Jumlah pelanggannya juga terus bertambah dan menjadi 2,15 juta pada tahun 2013, dan merupakan operator terbesar di media Indonesia. (SNP)