Pada Oktober 2001, Salim Group mengakuisisi induk perusahaan PT Datakom Asia dari PT Malicak sebagai joint venture dengan Bhakti Investama (51%), dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo (HT). Inilah awal mula kepemilikan HT di TV berbayar selama ini. Belakangan, kepemilikan Salim di PT Datakom menghilang, meninggalkan HT sebagai pengendali utama televisi berbayar terbesar di Indonesia.
PT Datakom terus memiliki 96% saham PT Malicak (Indovision) pada tahun 2006, hingga pada tahun 2006-2008 sahamnya dijual kepada Global Mediacom, Bhakti Investama dan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa PT Malicak hanya mengganti induk perusahaannya, bukan pemiliknya. Pada 3 Juni 2006, setelah proses akuisisi, nama PT Malicak diubah menjadi PT MNC Sky Vision.
PT MNC Sky Vision kemudian resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2012, melepas 20% sahamnya dengan harga Rp 1.520 per saham. Saat itu investor asing juga masuk yaitu dari Saban Capital dan Creador Capital masing-masing sekitar 17% dan juga 13%. Jumlah pelanggannya juga terus bertambah dan menjadi 2,15 juta pada tahun 2013, dan merupakan operator terbesar di media Indonesia. (SNP)