Jimmy menambahkan, di tahun 2022, emiten berkode SKLT ini melakukan pemerataan yang lebih di luar jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Sehingga produk bisa diperluas di seluruh wiilayah Indonesia dan konsumen bisa mudah mendapatkannya. Untuk pasar ekspor, terbesar adalah Belanda, Inggris, Korea, China dan Selandia baru.
"Di tahun 2022, kami mencoba ekspor ke Eropa Timur karena potensinya cukup besar," ujarnya.
Mengenai bahan baku, Jimmy mengungkapkan bahwa saat ini kenaikan harga karena diimpor dari Eropa. Untuk mengantisipasinya, perseroan berusaha tidak dengan menaikkan harga jual, namun dengan menekan biaya produksi.
Misalnya, Ketersediaan bahan baku terigu mengalami sedikit kesulitan. Perseroan menyiapkan bahan alternatif dengan formulasi khusus, sehingga mengurangi bahan baku terigu hingga 20 persen.
"Sehingga tetap bisa produksi dan tidak mengurangi kinerja," jelasnya.
Sementara itu, Direktur PT Sekar Laut Tbk, John C Gozal menambahkan, sepanjang tahun 2020-2021 perseroan tidak melakukan belanja investasi secara berlebihan karena adanya pandemi COVID-19.