IDXChannel - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menegaskan sektor perunggasan tetap prospektif seiring peningkatan serapan ayam dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hasil kunjungan ke Dapur Pusat MBG di Cilodong, Depok, tercatat konsumsi ayam sekitar 200 kg per hari untuk 4.000 penerima manfaat.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano merevisi perkiraan absorpsi ayam dari program MBG menjadi 4,6–6,9 persen dari sebelumnya 3,4–5,0 persen.
Kenaikan ini, ujarnya, dipicu bertambahnya jumlah dapur pusat dari 7.558 unit per 9 September 2025 menjadi 9.407 unit per 26 September 2025, dan peningkatan jumlah penerima per dapur dari 3.000 menjadi 3.300 orang.
"Secara keseluruhan, hasil kunjungan mengonfirmasi estimasi awal kami mengenai konsumsi ayam di program MBG,” tulis tim riset BRIDS dalam Equity Research, Senin (29/9/2025).
Dengan proyeksi tersebut, BRIDS memperkirakan kebutuhan anggaran MBG untuk membayar dapur pusat mencapai Rp9,6 triliun per bulan.
Victor juga mengestimasi dari sisi suplai, program ini diperkirakan akan mendorong permintaan daging ayam di pasar domestik.
Saat ini BRIDS menyematkan rating 'Overweight' untuk sektor unggas atau poultry. Emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) disebut sebagai pilihan utama di sektor ini.
BRIDS menilai CPIN berada di posisi terdepan dalam memanfaatkan kenaikan permintaan daging ayam dari program MBG.
Selain CPIN, emiten lain di sektor unggas juga berpotensi mendapat sentimen positif dari implementasi program ini. Namun, BRIDS menegaskan CPIN masih menjadi top pick dengan prospek yang lebih kuat dibandingkan kompetitor.
Program MBG sendiri diproyeksikan memberikan asupan sekitar 70 persen dari kebutuhan protein harian anak usia 7–12 tahun. Hal ini dinilai mendukung kesinambungan permintaan ayam dalam jangka panjang.
"Kami mempertahankan peringkat Overweight untuk sektor unggas dengan CPIN sebagai pilihan utama kami," katanya.
Hingga Senin (29/9/2025) pukul 11:37 WIB, saham CPIN koreksi 0,83 persen ke Rp4.800.
(Dhera Arizona)