IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) memiliki agenda penting pada bulan depan, yakni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
RUPS BCA dijadwalkan digelar Rabu, 12 Maret mendatang pukul 09.30 WIB di Menara BCA, Grand Indonesia, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta.
Ada tujuh mata acara yang akan dimintakan persetujuan para pemegang saham. Di antaranya, perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024.
Selain itu, pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk membayar dividen interim atau sementara tahun buku yang berakhir 31 Desember 2025; serta persetujuan atas perubahan recovery plan perseroan.
Dalam agenda perombakan Dewan Komisaris dan Direksi BCA, akan diusulkan menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris Perseroan. Kemudian mengangkat Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Komisaris.
Selanjutnya mengangkat Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur Perseroan; mengangkat John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur; dan mengangkat Hendra Tanumihardja sebagai Direktur Perseroan.
Sementara untuk penetapan penggunaan laba bersih perseroan yang berakhir 31 Desember 2024, dijelaskan manajemen dalam pengumuman pemanggilan RUPST, bahwa penggunaan laba bersih perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan.
Untuk pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi membayar dividen interim atau sementara untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025, disebutkan pembayaran dividen interim akan dilakukan apabila keadaan keuangan perseroan memungkinkan.
Untuk diketahui, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun sepanjang 2024. Raihan laba tersebut lebih tinggi 13 persen dibandingkan 2023 yang mencapai Rp48,6 triliun.
BCA dan entitas anak menutup 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp922 triliun.
Pendapatan bunga bersih (net interest income atau NII) BCA tumbuh 9,5 persen menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen.
(Fiki Ariyanti)