Raditya mengaku optimis bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia yang solid, terutama suku bunga dan inflais yang rendah, mampu menahan gejolak sentimen yang terjadi di tingkat global.
"Kami mengharapkan dampak ini bisa membawa perekonoiman Indonesia berjalan normal, dengan catatan asal kasus Covid tidak terlalu parah," pungkasnya.
Secara teknikal, Raditya menimbang tren penguatan IHSG akan berlanjut apabila mampu menembus area resistance minor di level 6.670 - 6.700. Sementara jika sulit, maka diproyeksikan IHSG masih akan bergerak menguji levelnya di 6.600 - 6.615.
"Apabila bergerak masih lebih rendah lagi, dimungkinkan bisa ke 6.480," jelasnya.
(IND)