Saat ini ada ekspektasi karena ekonomi mulai tumbuh, kredit juga akan meningkat. Menurut Rizky, perbankan pada periode 2015-2020 banyak melakukan restrukturisasi aset sehingga berdampak pada aset kualitas yang membaik.
"Sekarang di Amerika ditakuti ada systematic risk karena Silicon Valley Bank ini kolaps apakah terjadi juga di perbankan lain? nah ini apakah capital perbankan cukup memadai," ungkap Rizky.
Rizky mengungkapkan Capital Adequacy Ratio (CAR) di AS rendah dengan 10%, sedangkan di Indonesia, CAR ada di 26% yang membuat sangat jauh perbedaannya. Rizky melihat, ini artinya perbankan Indonesia cukup solid. (NIA)