sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sembilan Emiten Ini Bakal Gelar Buyback Saham, Siapa Paling Jumbo?

Market news editor Fiki Ariyanti
08/03/2025 11:29 WIB
Cek daftar emiten yang bakal gelar buyback saham. Ada yang siapkan dana jumbo.
Sembilan Emiten Ini Bakal Gelar Buyback Saham, Siapa Paling Jumbo? (foto mnc media)
Sembilan Emiten Ini Bakal Gelar Buyback Saham, Siapa Paling Jumbo? (foto mnc media)

3. PT Avia Avian Tbk (AVIA)

Avia Avian bakal melakukan buyback dengan menyediakan dana sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. 

Perseroan berencana membeli saham AVIA maksimal 1,42 miliar saham atau sekitar 2,3 persen dari total saham yang tercatat di Bursa Efek.

Langkah perseroan melakukan buyback agar AVIA memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga kewajaran sekaligus stabilitas harga saham AVIA. Dengan buyback, diharapkan juga akan dapat lebih meningkatkan kepercayaan investor.
 
4. PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) 

Emiten pengelola bioskop Cinema XXI, Nusantara Sejahtera Raya  berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham maksimal Rp300 miliar. 

Pelaksanaan buyback dan jumlah keseluruhan treasury stock yang dimiliki perseroan tidak akan melebihi 2,48 persen dari jumlah modal yang ditempatkan perseroan.

Buyback dilakukan karena kondisi perdagangan harga saham CNMA saat ini dianggap belum mencerminkan nilai, kinerja, dan prospek sebenarnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, selain melalui pembagian dividen.

5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI)

Bank BNI berencana buyback saham dengan total dana yang dialokasikan mencapai Rp1,5 triliun, belum termasuk biaya transaksi buyback sekitar 0,3 persen dari nilai transaksi buyback.

Dana buyback tersebut diambil dari arus kas bebas (free cash flow) berupa saldo laba BNI yang belum ditentukan penggunaannya.

Aksi korporasi ini dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil.

Sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa perusahaan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement