Suherman menjelaskan, pasar semen nasional sejauh ini memang masih dalam kondisi kelebihan kapasitas (oversupply), dan diperkirakan bakal terus berlangsung hingga 2030 mendatang.
Namun, permintaan semen di area Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel) masih dapat tumbuh positif sepanjang tahun ini.
"Permintaan semen di Sumbagsel ditopang oleh pertumbuhan dari proyek infrastruktur pemerintah, proyek-proyek dari swasta, hingga ditunjang dari pertumbuhan segmen ritel," ujar SUherman.
Karenanya, meski tidak berkenan untuk memaparkan target secara gamblang, Manajemen SMBR yakin bisa kembali mencapai kinerja keuangan dan operasional yang positif pada semester II-2025.
Guna mewujudkan target tersebut, SMBR berupaya terus menerapkan strategi efisiensi dengan menekan biaya produksi sekaligus mengoptimalkan jalur-jalur distribusi yang dimiliki perusahaan di area Sumbagsel.