Desi Angriani
IDXChannel - Harga minyak mentah kembali pulih pada pembukaan perdagangan Selasa (22/11/2022) malam waktu setempat setelah sebelumnya bergejolak imbas merosotnya permintaan dari importir terbesar, China.
Mengutip Bloomberg, Selasa (22/11/2022), harga minyak di West Texas Intermediate mencapai USD81 per barel, menguat karena spekulasi OPEC+ sedang mempertimbangkan kenaikan produksi.
Pemimpin kelompok Arab Saudi dan sesama produsen Teluk Kuwait menolak saran tersebut sehingga mendorong pemulihan. Dolar juga tersungkur sehingga meningkatkan harga komoditas energi dalam mata uang.
Meski demikian, tren konsumsi minyak mentah di China tetap menjadi sorotan karena wabah Covid-19 yang berulang mendorong kebijakan lokcdown di beberapa provinsi termasuk Beijing.
Kekhawatiran Covid telah menyebabkan harga minyak lebih rendah bulan ini, sementara sanksi Eropa terhadap aliran Rusia telah meningkatkan ketidakpastian, dengan pembeli China menghentikan beberapa pembelian Rusia.
"Volatilitas baru-baru ini membuat pembeli dan penjual terluka, berpotensi memperburuk pasar yang sudah bermasalah yang menderita karena penurunan volume dan minat terbuka yang lebih rendah," kata kepala strategi komoditas Ole Hansen di Saxo Bank.
Biaya pengiriman yang tinggi juga mulai membebani harga barel sebenarnya. Pada hari Senin, rute patokan industri menembus USD100 ribu per hari, menambah tekanan pada pasar minyak mentah fisik dengan latar belakang pembelian China yang lemah.
(DES)
