“Data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan minggu ini meningkatkan tekanan pada The Fed untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan mendatang, mungkin sebesar 50 bps. Hal ini mulai menekan imbal hasil obligasi dan nilai dolar AS, membuka jalan bagi emas untuk terus menanjak,” imbuh Cieszynski.
“Harga emas berpotensi turun, tapi tidak terlalu dalam,” ujar Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan.
Ia menambahkan, “Saya memperkirakan ada sedikit penurunan karena aksi ambil untung dan juga keraguan menjelang keputusan FOMC pada 17 September.”
“Naik,” kata Analis Pasar Senior di Barchart.com, Darin Newsom. “Karena akan bodoh jika berpikir sebaliknya, melihat berbagai aspek pasar yang terus mencetak rekor baru.”
Dalam survei Kitco News kali ini, 18 analis berpartisipasi. Sebanyak 14 analis, atau 78 persen, memperkirakan harga emas naik pekan ini. Tiga analis lain, atau 17 persen, memprediksi penurunan harga. Sementara itu, satu analis, setara 5 persen, melihat harga emas bergerak mendatar.