"Untuk saham konglomerat yang menjadi bensin untuk IHSG menguat itu ada saham DCII karena ARA dan market capnya 330 miliar dan juga ada BREN, TPIA," kata Andhika.
Andhika menilai, penguatan ini merupakan sentimen jangka pendek karena saham-saham tersebut sebelumnya mengalami penurunan signifikan.
"Hal ini saya lihat sentimen jangka pendek ya karena beberapa saham konglomerasi terkena dampak penurunan IHSG sehingga harga sahamnya itu beberapa waktu terakhir ini mengalami penurunan yang signifikan, jadi disaat kemarin ada sentimen positif IHSG menjadi bensin untuk saham-saham konglomerasi mengalami teknikal rebound," tutur dia.
Proyeksi The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada 2025 juga memberikan sentimen positif bagi pasar.
"Ini juga sudah sesuai proyeksi, The Fed sendiri memproyeksi akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali, dimulai Juni atau Juli tahun 2025," kata Andhika.