Bisnis Blue Bird berkembang dari taksi hingga armada bus antar jemput untuk anak-anak sekolah, armada transportasi resmi untuk KTT Non Blok 1992, hingga membuka segmen taksi mewah dan menambah banyak fitur-fitur baru. Saat ini Blue Bird dikenal dengan armadanya yang berwarna biru.
Siapa Pemilik Blue Bird? Masih Jadi Bisnis Keluarga hingga Hari Ini
Blue Bird mencatatkan sahamnya 5 November 2014 dan menggunakan kode BIRD di Bursa Efek Indonesia. Sejak pendiriannya sampai hari ini beroperasi, Blue Bird masih dikelola dan dimiliki oleh keluarga besar Djokosoetono, yakni keluarga Chandra Suharto dan Purnomo Prawiro.
Berikut ini adalah daftar kepemilikan saham di BIRD sesuai laporan bulanan registrasi pemegang saham per 31 Juli 2025:
- PT Pusaka Citra 709 juta saham/28,4 persen
- Dr. Purnomo Prawiro 302 juta saham/12,1 persen
- Ir. Sigit Priawan 153 juta saham/6,1 persen
- Adrianto Djokosoetono 132 juta saham/5,3 persen
- Indra Priawan Djokosoetono 149 juta saham/5,9 persen
- Ir. Kresna Priawan 155 juta saham/6,2 persen
- Dr (HC) Noni Sri Ayati 120 juta saham/4,8 persen
- Dr Sri Adriyani Lestari 62,5 juta saham/2,5 persen
- Bayu Priawan Djokosoetono 6,38 juta saham/0,3 persen
- PT Chandra Investama 39,45 juta saham/1,6 persen
- PT Purnomo Investama 45,32 juta saham/1,9 persen
Dari laporan bulanan tersebut, semua pihak yang tercantum di atas tercatat sebagai pemegang saham pengendali sekaligus afiliasi. Adapun penerima manfaat akhir (pemilik) dari Blue Bird adalah keluarga Purnomo Prawiro dan Chandra Suharto.
Dalam saham ini, masyarakat (non-warkat) memiliki 625 juta saham, atau setara dengan 25 persen dari total saham terdaftar.