- Uninda Branindo 7,36 miliar saham/32,93 persen
- Mayora Dhana 5,84 miliar saham/26,14 persen
- Jogi Hendra (komisaris) 5,64 miliar saham/25,24 persen
- Andre Sukendra (direksi) 4,31 juta saham/0,02 persen
- Masyarakat non-warkat 3,38 miliar saham/15,15 persen
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham Mayora adalah Jogi Hendra Atmadja, Hendrawan Atmadja, Gunawan Atmadja, dan Dharmawan Atmadja.
MYOR mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 1990 dengan melepas 3 juta saham dengan harga penawaran Rp9.300 per saham. Dari IPO ini MYOR menghimpun dana sebesar Rp27,90 miliar.
Pada 22 Agustus 2025, MYOR mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Mayora Indah Tahap II 2025 dengan nilai pokok sebesar Rp1 triliun. Penerbitan ini adalah bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III dengan target dana Rp2,5 triliun.
Obligasi ini terdiri dari dua seri, yakni Seri A senilai Rp700 miliar dengan bunga tetap 6,50 per tahun dan tenor lima tahun, dan Seri B senilai Rp300 miliar dengan bunga tetap 6,70 persen per tahun dan tenor tujuh tahun.
Dana yang terhimpun dari obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari pembelian bahan baku, bahan penolong, dan biaya operasional.