Saat ini, perseroan menyediakan enam jenis layanan. Yakni layanan solusi, layanan internet, layanan konektivitas, layanan infrastruktur, Nusantara Data Center, dan layanan tambahan.
Pada layanan solusi, MORA menawarkan jaringan internet untuk beragam segmen pelaku usaha. Mulai dari korporasi hingga UMKM. Secara keseluruhan, layanan MORA mencakup penyediaan dan pengelolaan jaringan internet.
Jaringan backbone yang dikelola perseroan menjangkau hampir seluruh Indonesia. Terutama di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua (darat/bawah laut).
Siapa Pemilik Saham MORA?
MORA mencatatkan sahamnya secara perdana di bursa efek pada 2022 dengan melepas 2,52 miliar saham di harga penawaran Rp396 per saham. Dari IPO ini, perseroan mengantongi dana sebanyak Rp1 triliunan.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 November 2025 pengendali saham MORA adalah PT Candrakarya Multikreasi dengan kepemilikan sebanyak 8,51 miliar saham, setara 35,99 persen dari total saham terdaftar.
Lalu berikutnya adalah PT Gema Lintas Benua yang tercatat memiliki 7,13 miliar saham, atau setara 30,18 persen dari total saham. Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham MORA adalah Farida Bau.
PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sempat memiliki 4,33 miliar saham MORA, setara 18,32 persen. Namun perusahaan tersebut melepas kepemilikannya pada awal4 Desember dan diumumkan lewat Keterbukaan Informasi pada 5 Desember.
Pada perdagangan Rabu 10 Desember 2025, saham MORA ditutup di harga Rp14.050 per saham, naik 19,83 persen dari pembukaan. Dalam satu bulan terakhir, MORA mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 440,38 persen.
Sebagai tambahan informasi, sejak awal tahun hingga awal Oktober 2025, saham ini masih diperdagangkan di rentang harga Rp400-an per saham.
Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham MORA.
(Nadya Kurnia)