Kemudian, tren kenaikan harga komoditas, terutama kontrak berjangka batu bara, juga tidak luput dari perhatian investor. Harga batu bara masih meninggi imbas dari macetnya rantai pasokan di tengah kecamuk perang.
Per Jumat pekan lalu, kontrak batu bara Juli 2022 berada di level USD387/ton, mendekati level USD400/ton.
Faktor yang menyebabkan harga emas hitam ini berfluktuasi tak jauh-jauh dari permintaan yang naik karena negara-negara di Eropa yang memutuskan kembali menggunakan pembangkit batu bara.
Dikutip Montel News, negara di Eropa sebelumnya menggunakan gas untuk energi alternatif, namun pasokannya disetop oleh Rusia.
Perret Associates memprediksi impor batu bara dari negara Eropa akan mencapai 84 juta ton tahun ini, naik tajam dibanding tahun 2021 yang sebesar 58,5 juta ton. (ADF)