IDXChannel - Penyebab naik turunya harga saham ditentukan berbagai faktor. Mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Selain itu, penyebab naik turunnya harga saham juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Karena itulah, bagi yang bermain trading saham, ada baiknya anda mencoba mempelajari beberapa faktor saham itu.
Dilansir website resmi OJK, inilah beberapa faktor penyebab naik turunnya harga saham disuatu perusahaan yang disebabkan faktor internal dan eksternal.
Faktor Eksternal
Sedikitnya ada lima hal faktor eksternal yang menjadi penyebab harga saham berubah. Penyebabnya disebabkan suku bunga yang berubah hingga kondisi ekonomi serta kondusifitas yang tak menentu.
1. Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
Penyebab naik turun harga saham yang pertama yakni kondisi fundamental ekonomi makro. Biasanya ini disebabkan suku bunga Bank Sentral Amerika (Federal Reserve).
Selain itu di Indonesia, faktor ini juga disebabkan suku bunga Bank Indonesia dan nilai ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta inflasi dalam negeri.
Selain itu ada juga faktor keamanan dan goncangan politik menjadi penyebab harga saham berubah.
Sementara mengenai naiknya suku bunga perbankan naik, cenderung banyaknya investor yang mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito.
Dengan naiknya suku bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak. Kedua, bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung untuk meminimalkan kerugian akibat dari meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.
2. Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing seringkali menjadi penyebab naik turunnya harga saham berubah di bursa.
Logika ini sangat masuk akal. Konsekuensi dari fluktuasi kurs tersebut bisa berdampak positif maupun negatif bagi perusahaan-perusahaan tertentu, khususnya yang memiliki beban utang mata uang asing.
Umumnya perusahaan importir atau perusahaan memiliki beban utang mata uang asing yang dirugikan akibat melemahnya kurs.
Dilain sisi meningkatnya biaya operasional dan secara otomatis juga mengakibatkan turunnya harga saham yang ditawarkan. Inilah yang menyebabkan IHSG selalu turun saat nilai tukar rupiah melemah kepada dollar.