3. Proyeksi Kinerja Perusahaan Masa Mendatang
Performa atau kinerja perusahaan menjadi acuan bagi para investor maupun analisis fundamental dalam melakukan pengkajian terhadap saham perusahaan. Sebab hal ini penyebab harga saham berubah.
Lalu apa saja kinerja yang menjadi sorotan, yaitu tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Karena itulah, perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa memberikan timbal balik yang bagus.
Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, EPS juga turut andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin tinggi.
Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Karena itu, perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh.
Perusahaan itu umumnya gencar dalam mencari pendanaan dari para investor dan cukup diminati. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan imbal tinggi (high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.
Itulah penjelasan penyebab naik turunnya harga saham. Semoga informasi ini berguna bagi Anda.