"Coba dari dulu gitu, masa hilirisasi ini kita terhambat puluhan tahun, kita mengirim yang namanya barang mentah ke seluruh dunia," ucapnya.
"Nah jangan sampai kembali ketika momentum ini besar, baru berlomba-lomba, ya nggak ada komitmenlah. Kan kita harus juga punya target-target buat bangsa kita,” lanjut dia.
Tak hanya itu, upaya MIND ID menjadi pemegang saham pengendali dipandang memperkuat posisi perseroan, khususnya bisa menjadi perusahaan tambang bertaraf global.
“Kita ingin kalau bisa Vale itu kita punya porsi yang lebih besar, dan ada relinquish, supaya juga setara dengan perusahaan-perusahaan pertambangan lain. Tapi ini kan memang masih negosiasi kan,” katanya.
Erick yakin akuisisi saham Vale Indonesia dapat dilakukan karena BUMN memiliki modal yang cukup. “Ya berapapun (saham), BUMN punya duit loh, jangan dibilang BUMN enggak punya duit sekarang, kita punya net income saja kurang lebih Rp 250 triliun, hadi ada uangnya,” tegasnya.
(FRI)