IDXChannel - Saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/7/2023). Harga saham perseroan dibuka pada level Rp101 per saham, sama dengan harga penawaran awal yang ditetapkan sebelumnya.
Hingga pukul 09.21 WIB, harga saham INET berada di posisi Rp135 per saham, atau naik 34,65%. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 413,55 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp48,25 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 23.567 kali.
"Semoga IPO ini bukan akhir, tapi justru awal dari perjalanan saya dan teman-teman Sinergi untuk lebih lagi ke depannya," kata Direktur Utama INET, Muhammad Arif di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Senin (24/7/2023).
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,50 miliar saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Calon emiten teknologi ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp151,50 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 2,10 miliar Waran Seri I atau sebanyak 35,00% dari total saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp91, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 22 Januari 2024 – 20 Januari 2026.
Sebesar Rp90 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PFI. Nantinya, PFI akan menggunakan dana tersebut dengan rincian sebesar Rp60 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa pengembangan jaringan kabel fiber optik di area Jabodetabek.
Kemudian, sebesar Rp30 miliar akan digunakan PFI untuk modal kerja atau operational expenditure (opex), namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan sewa fiber optik di area Pulau Jawa. Saat ini, PFI telah sepakat akan kerjasama penyediaan bandwidth dengan PT Gemilang Lintang Nusantara.
Selain itu, sekitar Rp30 miliar dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu DPS, dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel, serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.
(FAY)