sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Perdana dalam Dolar Australia, Minat Investor Tembus AUD8 Miliar

Market news editor Anggie Ariesta
08/08/2025 20:38 WIB
Transaksi perdana ini dilakukan melalui program Australian Medium-Term Notes (AMTN) dengan memanfaatkan momentum positif di pasar obligasi Australia.
Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Perdana dalam Dolar Australia, Minat Investor Tembus AUD8 Miliar (Foto: iNews Media Group)
Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Perdana dalam Dolar Australia, Minat Investor Tembus AUD8 Miliar (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Dolar Australia (Australian Dollar/AUD) atau dikenal sebagai Kangaroo Bond

Transaksi perdana ini dilakukan melalui program Australian Medium-Term Notes (AMTN) dengan memanfaatkan momentum positif di pasar obligasi Australia

Pemerintah secara resmi membuka penawaran perdana Kangaroo Bond pada 7 Agustus 2025 dan berhasil menarik minat investor global yang berbasis di Australia. 

Tingginya minat ini tercermin dari total order booked yang mencapai AUD8 miliar, jauh melampaui target yang ditetapkan.

"Tingginya minat investor global termasuk investor domestik Australia ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).

Tingginya permintaan tersebut memungkinkan pemerintah untuk menetapkan tingkat imbal hasil (yield) yang lebih kompetitif. Yield akhir berhasil diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) untuk tenor 5 tahun dan 30 bps untuk tenor 10 tahun, dibandingkan level penawaran awal (Initial Price Guidance). 

Dengan demikian, yield untuk tenor 5 tahun adalah 4,427 persen dan untuk tenor 10 tahun sebesar 5,380 persen.

Treasurer of Australia Jim Chalmers menyambut baik penerbitan obligasi ini sebagai simbol kemitraan ekonomi yang solid.

"Kami sangat senang melihat betapa cepat dan antusiasnya pasar dalam merespon obligasi Australian Dollar pertama dari Pemerintah Indonesia. Obligasi ini merupakan contoh kemitraan bidang ekonomi yang solid antara Australia dan Indonesia,” ujar Jim Chalmers.

Hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membiayai APBN tahun 2025. Obligasi ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch.

Transaksi ini melibatkan ANZ, Standard Chartered Bank, dan UBS Bank sebagai Joint Lead Managers.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement