MySkill akan mengalokasikan dana untuk mempercepat adopsi platform, serta untuk terus mengembangkan solusi yang mereka tawarkan. MySkill telah memiliki lebih dari 700.000 pengguna dalam waktu kurang dari satu tahun sejak beroperasi, dan saat ini menyediakan tiga solusi pembelajaran utama, termasuk Mentoring Privat, Bootcamp Interaktif, dan Video E-Learning On-Demand. Kombinasi dari berbagai solusi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, di mana secara langsung akan bermanfaat dan mempertajam keterampilan para pengguna dalam mendapatkan pekerjaan impian mereka.
“Kami senang untuk menyambut MySkill sebagai bagian dari portofolio East Ventures. Kami percaya MySkill akan menjadi solusi yang tepat dalam memastikan kesiapan dunia akademik dan keterampilan penggunanya dalam mendapatkan pekerjaan impian mereka. Melihat kesenjangan besar yang dihadapi ketenagakerjaan Indonesia saat ini, kami percaya MySkill dapat membawa lebih banyak pertumbuhan serta dampak ke industri tenaga kerja di Indonesia,” kata Devina Halim, Principal East Ventures.
MySkill berbasis di Indonesia, di mana para co-founder merupakan kawan semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) serta telah berkecimpung di dunia pendidikan dan bisnis selama lebih dari 5 tahun. Angga mulai membangun organisasi komunitas pendidikannya di ITB dan mendapatkan nominasi Edinburgh Student Awards saat menempuh magister di Britania Raya.
Angga juga telah bekerja sebagai profesional di bidang marketing selama lebih dari 6 tahun di berbagai startup seperti Zenius dan Bibit. Di lain sisi, Erahmat saat ini sedang menyelesaikan studi PhD-nya di Korea Selatan usai menyelesaikan S1 di ITB. Ia juga memiliki pengalaman dalam bisnis Pelatihan Olimpiade Sains Nasional dan Internasional, dan mendapatkan kepercayaan dan telah bekerja sama dengan berbagai sekolah di seluruh Indonesia. (RAMA)