Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Harga minyak melanjutkan kenaikannya pada Rabu (30/8/2023) setelah data industri menunjukkan stok di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan.
Dilansir dari Reuters, Brent berjangka untuk oktober naik 17 sen atau 0,2% menjadi USD85,66 per barel pada pukul 01.33 GMT. Kontrak berjangka untuk November menanjak ke USD85,08 per barel, naik 17 sen.
Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) AS berjangka naik 24 sen atau 0,3% menjadi USD81,40, kenaikan lima sesi berturut-turut.
Kedua minyak acuan tersebut menguat lebih dari satu dolar per barel pada Selasa karena melemahnya dolar AS setelah prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut mereda menyusul data pekerjaanyang lebih lemah. Melemahnya greenback membuat minyak lebih murah bagi investor yang memegang mata uang selain dolar AS.
Stok minyak mentah AS turun sekitar 11,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa. Analis yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan penurunan rata-rata sebesar 3,3 juta barel.
Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan merupakan hal positif bagi pasar minyak karena menunjukkan permintaan yang kuat, kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Pada saat yang sama, investor membeli kontrak berjangka di tengah kekhawatiran seputar Badai Idalia yang melanda Teluk Meksiko, dekat dengan lokasi produksi minyak dan gas alam utama AS.
"Kekhawatiran terhadap Badai Idalia mendorong pembelian baru," kata Tazawa.
