"Aksi korporasi ini berdampak pada peningkatan kinerja perseroan," imbuh Welly.
Dalam laporan keuangan per 30 September 2023, SGER mencetak lonjakan pendapatan sebesar 27,26 persen menjadi Rp9,52 triliun. Sementara periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan tercatat Rp7,48 triliun.
Namun sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak dari Rp6,51 triliun menjadi Rp8,65 triliun. Termasuk dengan beban lainnya yang melejit jadi Rp49,9 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp7,30 miliar.
Kondisi tersebut membuat laba bersih SGER tergerus. Per akhir bulan kesembilan ini, realisasi laba perseroan sebesar Rp608,27 miliar atau turun 14,32 persen dari Rp709,91 miliar pada 30 September 2022.
Sementara itu, saham SGER hari ini parkir di zona hijau dengan penguatan 6,40 persen atau 120 poin ke level 1.995 pada penutupan perdagangan sesi II.
(FAY)