“[Ini] sebagai keberlanjutan pengembangan pembangunan Pelabuhan Terpadu Kuala Tanjung yang akan segera dilaksanakan pada 2022,” jelas manajemen SMKM.
Tidak hanya itu, perusahaan yang berdiri sejak 1981 tersebut juga melakukan penjajakan kerja sama dengan SPSI PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara dalam penyediaan rumah dan tempat tinggal baik untuk tipe rumah sederhana ataupun non sederhana.
Menurut penjelasan SMKM, SPSI memperkirakan pihaknya membutuhkan sebanyak 300 unit rumah dengan estimasi harga proyek senilai Rp49 miliar. Rinciannya, terdiri dari 200 unit rumah tipe sederhana dan 100 unit rumah tipe non sederhana.
Mengenai kinerja keuangan, SMKM mencatatkan laba bersih Rp8,14 miliar pada semester I 2022. Angka tersebut tumbuh 2,00 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp7,98 miliar.
Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp70,57 miliar pada periode 6 bulan pertama tahun ini. Pada 2021, pendapatan SMKM tercatat sebesar Rp73,54 miliar.