Secara rinci, akuisisi HSK memiliki nilai sebesar Rp256 miliar, sedangkan SAL senilai Rp50 miliar. Mosfly memastikan STAA tidak memiliki hubungan afiliasi dengan para penjuaL.
"Oleh karena itu, transaksi tidak tunduk pada ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan," tambahnya.
Mengutip sejumlah situs, HSK merupakan perkebunan kelapa sawit seluas 3.072 hektar yang beroperasi sejak 2009 di Desa Manggar Jaya, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kegiatan utama perusahaan ini meliputi pengelolaan kebun inti dan plasma Kelapa Sawit dengan produk utama Tandan Buah Segar (FFB).
(FAY)