Pada 2024, TOTO membukukan pendapatan Rp2,31 triliun, tumbuh 8,7 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp2,12 triliun. Dari sisi segmentasi produk, sanitary dan fitting masing-masing mencapai Rp1,08 triliun dan Rp1,15 triliun.
Kedua segmen tersebut menyumbang hampir 97 persen dari total pendapatan TOTO. Sementara sisanya berasal dari segmen kitchen (2,8 persen) dan appliances (0,4 persen).
Seiring kenaikan pendapatan sekaligus pengendalian biaya, laba kotor meningkat 12,8 persen menjadi Rp576 miliar. Adapun laba bersih melesat 29,8 persen secara tahunan menjadi Rp314 miliar.
Pada kuartal I-2025, penjualan TOTO terkoreksi 0,1 persen menjadi Rp577 miliar. Penjualan sanitary masih tumbuh 2,5 persen menjadi Rp278 miliar sementara segmen fitting turun 2,4 persen menjadi Rp286 miliar.
Pada tahun ini, manajemen TOTO akan menjalankan strategi yang konservatif dan defensif di tengah kondisi ketidakpastian global. Perseroan akan fokus pada sumber daya dan upaya mempertahankan penjualan, mendukung dealer, meningkatkan fasilitas pabrik, dan memperluas investasi jangka panjang dalam energi terbarukan dan pengurangan polusi. Dengan begitu diharapkan, kinerja perseroan tetap positif pada 2025.
(Rahmat Fiansyah)